Kamis, 27 April 2017

TENTANG JARAK | Ku Telusuri Sampai Dimana Batasannya

Jarak | Mengejar Batas

Kau tau.....???
Hal yang tak pernah kubayangkan, tetapi kali ini malah terjadi.
Terjadi
Ya..... Telah aku rasakan
Yang jauh dari dia, seseorang yang baru aku cintai
Sekarang dia berada di luar sana
Jauh.... Amat dan terlalu jauh

Jarak.....???
Ya..... kali ini aku akan bicara tentang JARAK
Sesuatu yang aku sadari, dimana dan seperti apa keberadaanku sekarang ini
Di duniaku sendiri
Di ruang yang aku rangkaian dengan berbagai imajinasi tanpa sisi

Jarak.....???
Aku tak bicara tentang centimeter
Dan juga tak akan bicara meter
Melebihi itu
Namun, aku akan bicara Ratusan Kilometer
.....Ya.....
ratusan kilometer

Jarak.....???
Yang kadang terasa menyiksa
Karena tak bisa ku ubah
Tak bisa ku potong menjadi sekedar ratusan meter
Atau bahkan puluhan meter
Sungguh aku tak akan sanggup

Jarak.....???
Mungkin ini memang jalanku
Yang harus aku rangkai sendiri
Yang harus aku telusuri sendiri
Yang harus aku taklukkan sendiri
Yaitu..... Berada pada ratusan kilometer
Jarak terjauh dengan seseorang yang baru aku cintai
Jauh..... memang jauh kenyataannya
Dengan modal sebatas percaya dan sepotong keyakinan

Jarak.....???
Mencoba tak mengeluh,
Walaupun kadang terasa lelah
Mencoba tak marah,
Walaupun kadang terasa tak betah
Mencoba tak berpaling, mencoba tak beranjak
Walaupun kadang terasa pasrah dan putus asa
Rasanya aku memang harus terbiasa dengan jarak itu
Dengan modal sebatas percaya dan sepotong keyakinan

Jarak.....???
Aku harus bisa menaklukkannya
Karena..... memang tak ada salahnya
Dengan jarak itu,
Aku mulai mengerti akan arti seseorang dalam hidupku
Menjadikan dia semakin bermakna, dan semakin aku kagumi

Ingat.....
Aku disini hanya bicara tantang jarak
Bukan bicara tentang kehilangan

Wahai engkau yang jauh disana.....???
Izinkanlah aku
Tuk merangkai kata-kata di setiap episode cerita ini
Tuk menyusun kalimat di setiap alur cerita ini
Dengan harapan
Tidak ada suatu kesimpulan dalam waktu dekat ini

Dan pada akhirnya
Aku aku merindukan dia
Dan harus menaklukkan
Akan jarak yang tidak bisa di kompromi



"Aku Rindu Kamu"

Rabu, 26 April 2017

SEJARAH KABUPATEN PAMEKASAN | All About Of Pamekasan City

Alun-Alun Kota Pamekasan
Kabupaten Pamekasan adalah sebuah kabupaten di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Pamekasan. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur.

Kabupaten Pamekasan terdiri atas 13 kecamatan, yang dibagi lagi atas 178 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahannya ada di Kecamatan Pamekasan.

Sejarah Kabupaten Pamekasan
Kemunculan sejarah pemerintahan lokal Pamekasan, diperkirakan baru diketahui sejak pertengahan abad ke-15 berdasarkan sumber sejarah tentang lahirnya mitos atau legenda Aryo Menak Sunoyo yang mulai merintis pemerintahan lokal di daerah Proppo atau Parupuk. Jauh sebelum munculnya legenda ini, keberadaan Pamekasan tidak banyak dibicarakan. Diperkirakan, Pamekasan merupakan bagian dari pemerintahan Madura di Sumenep yang telah berdiri sejak pengangkatan Arya Wiraraja pada tanggal 13 Oktober 1268 oleh Kertanegara.

Kabupaten Pamekasan lahir dari proses sejarah yang cukup panjang. Istilah Pamekasan sendiri baru dikenal pada sepertiga abad ke-16, ketika Ronggosukowati mulai memindahkan pusat pemerintahan dari Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras. Memang belum cukup bukti tertulis yang menyebutkan proses perpindahan pusat pemerintahan sehingga terjadi perubahan nama wilayah ini. Begitu juga munculnya sejarah pemerintahan di Pamekasan sangat jarang ditemukan bukti-bukti tertulis apalagi prasasti yang menjelaskan tentang kapan dan bagaimana keberadaannya.

Jika pemerintahan lokal Pamekasan lahir pada abad 15, tidak dapat disangkal bahwa kabupaten ini lahir pada zaman kegelapan Majapahit yaitu pada saat daerah-daerah pesisir di wilayah kekuasaan Majapahit mulai merintis berdirinya pemerintahan sendiri. Berkaitan dengan sejarah kegelapan Majapahit tentu tidak bisa dipungkiri tentang kemiskinan data sejarah karena di Majapahit sendiri telah sibuk dengan upaya mempertahankan bekas wilayah pemerintahannya yang sangat besar, apalagi saat itu sastrawan-sastrawan terkenal setingkat Mpu Prapanca dan Mpu Tantular tidak banyak menghasilkan karya sastra. Sedangkan pada kehidupan masyarakat Madura sendiri, nampaknya lebih berkembang sastra lisan dibandingkan dengan sastra tulis Graaf (2001) menulis bahwa orang Madura tidak mempunyai sejarah tertulis dalam bahasa sendiri mengenai raja-raja pribumi pada zaman pra-islam.

Tulisan-tulisan yang kemudian mulai diperkenalkan sejarah pemerintahan Pamekasan ini pada awalnya lebih banyak ditulis oleh penulis Belanda sehingga banyak menggunakan Bahasa Belanda dan kemudian mulai diterjemahkan atau ditulis kembali oleh sejarawan Madura, seperti Zainal fatah ataupun Abdurrahman. Memang masih ada bukti-bukti tertulis lainnya yang berkembang di masyarakat, seperti tulisan pada daun lontar atau Layang Madura, namun demikian tulisan pada layang inipun lebih banyak menceritakan sejarah kehidupan para Nabi (Rasul) dan sahabatnya, termasuk juga ajaran-ajaran agama sebagai salah satu sumber pelajaran agama bagi masyarakat luas.

Masa pencerahan sejarah lokal Pamekasan mulai terungkap sekitar paruh kedua abad ke-16, ketika pengaruh Mataram mulai masuk di Madura, terlebih lagi ketika Ronggosukowati mulai mereformasi pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya. Bahkan, raja ini disebut-sebut sebagai raja Pertama di Pamekasan yang secara terang-terangan mulai mengembangkan Agama Islam di kraton dan rakyatnya. Hal ini diperkuat dengan pembuatan jalan Se Jimat, yaitu jalan-jalan di Alun-alun kota Pamekasan dan mendirikan Masjid Jamik Pamekasan. Namun, sampai saat ini masih belum bisa diketemukan adanya inskripsi ataupun prasasti pada beberapa situs peninggalannya untuk menentukan kepastian tanggal dan bulan pada saat pertama kali ia memerintah Pamekasan.

Bahkan zaman pemerintahan Ronggosukowati mulai dikenal sejak berkembangnya legenda kyai Joko Piturun, pusaka andalan Ronggosukowati yang diceritakan mampu membunuh Pangeran Lemah Duwur dari Aresbaya melalui peristiwa mimpi. Padahal temuan ini sangat penting karena dianggap memiliki nilai sejarah untuk menentukan Hari Jadi Kota Pamekasan.

Terungkapnya sejarah pemerintahan di Pamekasan semakin ada titik terang setelah berhasilnya invansi Mataram ke Madura dan merintis pemerintahan lokal dibawah pengawasan Mataram. Hal ini dikisahkan dalam beberapa karya tulis seperti Babad Mataram dan Sejarah Dalem serta telah adanya beberapa penelitian sejarah oleh Sarjana barat yang lebih banyak dikaitkan dengan perkembangan sosial dan agama, khususnya perkembangan Islam di Pulau Jawa dan Madura, seperti Graaf dan TH. Pigeaud tentang kerajaan Islam pertama di Jawa dan Benda tentang Matahari Terbit dan Bulan Sabit, termasuk juga beberapa karya penelitian lainnya yang menceritakan sejarah Madura. Masa-masa berikutnya yaitu masa-masa yang lebih cerah sebab telah banyak tulisan berupa hasil penelitian yang didasarkan pada tulisan-tulisan sejarah Madura termasuk Pamekasan dari segi pemerintahan, politik, ekonomi, sosial dan agama, mulai dari masuknya pengaruh Mataram khususnya dalam pemerintahan Madura Barat (Bangkalan dan Pamekasan), masa campur tangan pemerintahan Belanda yang sempat menimbulkan pro dan kontra bagi para Penguasa Madura, dan menimbulkan peperangan Pangeran Trunojoyo dan Ke’ Lesap, dan terakhir pada saat terjadinya pemerintahan kolonial Belanda di Madura.

Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda inilah, nampaknya Pamekasan untuk perkembangan politik nasional tidak menguntungkan, tetapi disisi lain, para penguasa Pamekasan seperti diibaratkan pada pepatah Buppa’, Babu’, Guru, Rato telah banyak dimanfaatkan oleh pemerintahan Kolonial untuk kerentanan politiknya. Hal ini terbukti dengan banyaknya penguasa Madura yang dimanfaatkan oleh Belanda untuk memadamkan beberapa pemberontakan di Nusantara yang dianggap merugikan pemerintahan kolonial dan penggunaan tenaga kerja Madura untuk kepentingan perkembangan ekonomi Kolonial pada beberapa perusahaan Barat yang ada didaerah Jawa, khususnya Jawa Timur bagian timur (Karisidenan Basuki).

Tenaga kerja Madura dimanfaatkan sebagai tenaga buruh pada beberapa perkebunan Belanda. Orang-orang Pamekasan sendiri pada akhirnya banyak hijrah dan menetap di daerah Bondowoso. Walaupun sisi lain, seperti yang ditulis oleh peneliti Belanda masa Hindia Belanda telah menyebabkan terbukanya Madura dengan dunia luar yang menyebabkan orang-orang kecil mengetahui system komersialisasi dan industrialisasi yang sangat bermanfaat untuk gerakan-gerakan politik masa berikutnya dan muncul kesadaran kebangsaan, masa Hindia Belanda telah menorehkan sejarah tentang pedihnya luka akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing. Memberlakukan dan perlindungan terhadap system apanage telah membuat orang-orang kecil di pedesaan tidak bisa menikmati hak-haknya secara bebas.

Begitu juga ketika politik etis diberlakukan, rakyat Madura telah diperkenalkan akan pentingnya pendidikan dan industri, tetapi disisi lain, keuntungan politik etis yang dinikmati oleh rakyat Madura termasuk Pamekasan harus ditebus dengan hancurnya ekologi Madura secara berkepanjangan, atau sedikitnya sampai masa pemulihan keadaan yang dipelopori oleh Residen R. Soenarto Hadiwidjojo. Bahwa pencabutan hak apanage yang diberikan kepada para bangsawan dan raja-raja Madura telah mengarah kepada kehancuran prestise pemegangnya yang selama beberapa abad disandangnya.

Perkembangan Pamekasan, walaupun tidak terlalu banyak bukti tertulis berupa manuskrip ataupun inskripsi nampaknya memiliki peran yang cukup penting pada pertumbuhan kesadaran kebangsaan yang mulai berkembang di negara kita pada zaman Kebangkitan dan Pergerakan Nasional. Banyak tokoh-tokoh Pamekasan yang kemudian bergabung dengan partai-partai politik nasional yang mulai bangkit seperti Sarikat Islam dan Nahdatul Ulama diakui sebagai tokoh nasional. Kita mengenal Tabrani, sebagai pencetus Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang mulai dihembuskan pada saat terjadinya Kongres Pemuda pertama pada tahun 1926, namun terjadi perselisihan faham dengan tokoh nasional lainnya di kongres tersebut. Pada Kongres Pemuda kedua tahun 1928 antara Tabrani dengan tokoh lainnya seperti Mohammad Yamin sudah tidak lagi bersilang pendapat.

Pergaulan tokoh-tokoh Pamekasan pada tingkat nasional baik secara perorangan ataupun melalui partai-partai politik yang bermunculan pada saat itu, ditambah dengan kejadian-kejadian historis sekitar persiapan kemerdekaan yang kemudian disusul dengan tragedi-tragedi pada zaman pendudukan Jepang ternyata mampu mendorong semakin kuatnya kesadaran para tokoh Pamekasan akan pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang kemudian bahwa sebagian besar rakyat Madura termasuk Pamekasan tidak bisa menerima terbentuknya negara Madura sebagai salah satu upaya Pemerintahan Kolonial Belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Melihat dari sedikitnya, bahkan hampir tidak ada sama sekali prasasti maupun inskripsi sebagai sumber penulisan ini, maka data-data ataupun fakta yang digunakan untuk menganalisis peristiwa yang terjadi tetap diupayakan menggunakan data-data sekunder berupa buku-buku sejarah ataupun Layang Madura yang diperkirakan memiliki kaitan peristiwa dengan kejadian sejarah yang ada. Selain itu diupayakan menggunakan data primer dari beberapa informan kunci yaitu para sesepuh Pamekasan.

Keadaan umum geografis
1. Letak Daerah : 113019' - 113058' BT | 6051' - 7031' LS
2. Batas Daerah :
·    Utara : Laut Jawa
·    Selatan : Selat Madura
·    Barat : : Kabupaten Sampang
·    Timur : Kabupaten Sumenep
3. Ketinggian Dari Permukaan Lau
·    Tertinggi : 350 m
·    Terendah : 6 m

Pembagian Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 kecamatan, 11 kelurahan dan 178 desa. Kecamatan-Kecamatan di kabupaten ini yaitu:
·    Kecamatan Waru
·    Kecamatan Pakong
·    Kecamatan Batu Marmar
·    Kecamatan Galis
·    Kecamatan Kadur
·    Kecamatan Larangan
·    Kecamatan Pademawu
·    Kecamatan Palengaan
·    Kecamatan Pamekasan
·    Kecamatan Pasean
·    Kecamatan Pegantenan
·    Kecamatan Proppo
·    Kecamatan Tlanakan
 
Tokoh-Tokoh Di Kabupaten Pamekasan
·    Tabrani, Pencetus Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan seorang Jurnalis
·    Hadi Purnomo, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI, 2009-2014
·    Didik J. Rachbini, Ketua PAN
·    Mahfud MD, Prof., Dr.. Ketua Mahkamah Konstitusi RI
·    Syaiful Rakhman, Kepala KPP Pratama Pamekasan
·    Wardiman Djojonegoro. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 1993 hingga tahun 1998
·    R. Hartono. Menjabat sebagai Gubernur Lemhanas periode 1994 - 1995.
·    Dr. H. Mohammad Saleh, S.H.,M.H.Wakil Ketua MA Bidang Yudisial RI
·    Ahmad Kamil. Wakil Ketua Mahkamah Agung RI 

Lembaga Pendidikan Di Kabupaten Pamekasan
Selain dikenal Kota Batik dan Gerbang Salam. Kabupaten Pamekasan juga dinobatkan sebagai Kabupaten Pendidikan dikarenakan banyaknya lembaga pendidikan mulai dari Tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. Predikat Kabupaten Pamekasan sudah diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moh. Nuh pada akhir tahun 2012 lalu, sejak saat itulah Kabupaten pamekasan secara resmi mendeklarasikan diri menjadi kabupaten Pendidikan.
Predikat kabupaten Pendidikan tentu bukan hanya sekedar predikat, akan tetapi hal itu diraih atas keberhasilan kabupaten pamekasan dalam menggalakkan pendidikan, sehingga dari tahun ke tahun terus bertabur prestasi baik dari tingkat local, regional, hingga internasional.

1. PERGURUAN TINGGI
·    STAI Al-Khairat Pamekasan
·    STAIN Pamekasan
·    Akademi Keperawatan Pamekasan
·    UIM (Universitas Islam Madura)
·    Universitas Madura (UNIRA)
·    STAI Miftahul Ulum
·    Yayasan An-Nasyiin
·    Al-Falah Sumber Gayam

2. SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/SEDERAJAT
·    MA Mambaul Ulum Bata-Bata
·    SMK Mambaul Ulum Bata-Bata
·    MA Darul Ulum 1 Banyu Anyar Pamekasan
·    SMAN 1 Pakong Pamekasan
·    MA. Sumber Bungur Pakong Pamekasan
·    MA. Sabilul Muttaqien Budangan Pademawu Pamekasan
·    SMAN 1 Waru
·    SMAN 1 Pamekasan
·    SMAN 2 Pamekasan
·    SMAN 3 Pamekasan
·    SMAN 4 Pamekasan
·    SMAN 1 Galis Pamekasan
·    SMAN 5 Pamekasan
·    SMAN 1 Pademawu
·    MAN Pamekasan
·    MAN Juncangcang Pamekasan
·    SMA Muhammadiyah
·    MA Miftahul Ulum Panyepen
·    MA Sirojut Tholibin Palengaan
·    MA Nurul Ulum Palengaan
·    MA Nurul Istiqlal Palengaan
·    MA AZ-ZUBAIR Sumber Anyar
·    SMK Al-Miftah Panyepen
·    SMA SSN AL-Miftah Panyepen
·    MA Hidayatul Mubtadiin Pancoran Barat Kadur
·    SMK (SMA Islam) Mambaul Ulum Tlagah Pegantenan Pamekasan
·    SMK AL-Muarraf padukoan bicorong pakong pamekasan
·    SMK Nahdlatun Nasyiin, Legung Bungbaruh, Kadur
·    MA Al-Falah Sumber Gayam, Kadur.
·    MA Ummul Quro Plakpak Pegantenan
·    MA Al-Qadiry Sentol Pademawu Pamekasan 

3. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/SEDERAJAT
·    Mts Mambaul Ulum Bata-Bata
·    Mts Sabilul Muttaqien Budangan Pademawu Pamekasan
·    Mts Az-Zubair Sumber Anyar
·    MTS Darul Ulum 1 Banyu Anyar Pamekasan
·    MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan 3
·    SMPN 1 Pamekasan
·    SMPN 2 Pamekasan
·    SMPN 3 Pamekasan
·    SMPN 4 Pamekasan
·    SMPN 5 Pamekasan
·    SMPN 6 Pamekasan
·    SMPN 7 Pamekasan
·    SMPN 8 Pamekasan
·    SMPN 1 Palengaan
·    SMPN 2 Palengaan
·    SMP Nurul Istiqlal Palengaan Daya
·    SMP Islam Darul Karomah Larangan Luar
·    MTsN Parteker Pamekasan
·    MTsN Pademawu 1 Pamekasan
·    MTs Sirojut Tholibin Palengaan
·    SMP Muhammadiyah
·    SMP SSN MANDIRI AL-Miftah Terpadu Panyepen
·    MTs. Hidayatul Mubtadiin Pancoran Barat Kadur
·    MTs. Miftahul Ulum Panyepen
·    MTS. Darul Ulum 2 Waru Pamekasan
·    SMP Islam Mambaul Ulum Tlagah Pegantenan Pamekasan
·    SMP.Al-Muarraf padukoan bicorong pakong pamekasan
·    Mts Nahdlatun Nasyiin, Legung Bungbaruh Kadur
·    MTs Ummul Quro Plakpak Pegantenan
·    MTS Al-Qadiry Sentol Pademawu Pamekasan 

4. PESANTREN
·    Pondok Pesantren Al-Falah Dempo Barat Pasean
·    Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar
·    Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong Pamekasan
·    Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Pancoran Barat Kadur
·    Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata
·    Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet
·    Pondok Pesantern An-Nasyiin Grujugan
·    Pondok pesantren Al-Miftah Panyepen
·    Pondok Pesantren Al-Falah Sumber Gayam Kadur
·    Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sumber Jati
·    Pondok Pesantren Tahfidzil Qur'an Bangkes
·    Pondok Pesantren Miftahul Khoir Cenlecen Pakong
·    Pondok Pesantren Ummul Quro As-suyuty Plakpak
·    Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Taman Sari
·    Pondok Pesantren Nurul Ulum Karang Manggis
·    Pondok Pesantren Darul Karomah Larangan Luar
·    Pondok Pesantren Al-islah Beringin
·    Pondok Pesentren Al mujtama' Plak Pak
·    Pondok Pesentren As Salafiyah Sumber Duko Pakong
·    Pondok Pesantren Darul Lughah Akkor Palengngaan
·    Pondok Pesantren Al Hamidy Tlagah Pegantenan Pamekasan
·    Pondok pesantren MIFTAHUL ULUM Padukoan bicorong pakong pamekasan
·    Pondok pesantren SUMBER ANYAR Larangan Tokol Tlanakan Pamekasan
·    Pondok pesantren AT TAUFIQ Jungcangcang Pamekasan
·    Pondok Pesantren Al-Qadiry Sentol Pademawu Pamekasan

Olahraga
Selain Karapan Sapi sebagai olahraga Tradisional Madura yang perhelatan finalnya ditempatkan di Kabupaten Pamekasan. Pamekasan juga sedang naik daun dalam dunia Sepak Bola. Saat ini PERSEPAM (Madura United) klub Sepak Bola asal Pamekasan naik daun dengan masuknya di devisi utama sejak kompetisi 2012/2013 dalam Indonesia Super League (ISL).

Seni Budaya
1. Tradisi
·    Nisfu Sya'ban
·    upacara petik laut

2. Pertunjukan
·    tari Pecot
·    tari samper nyecceng
·    tari dhanggak
·    tari rondhing
·    tari mekar sareh
·    tari sekar kedaton
·    tari topeng gethak
·    tari samman
·    gamelan tabuan kenek
·    remo mekassan
·    sronin
·    Musik ol-dhaol

3. kriya
·    batik tulis di Kecamatan Proppo, Kecamatan Palengaan, Kecamatan Pamekasan

4. Permainan rakyat
·    Karapan Sapi Pasangan sapi jantan
·    Kontes Sapi Sonok Pasangan sapi betina
·    Kontes Ayam Ketawa

Kuliner
·    Sate Kambing Pamekasan
·    Sate Lalat atau Sate Laler (sate dengan ukuran daging yang kecil)
·    Rujak Cingur
·    Rawon
·    Soto Pamekasan
·    minuman Ta’al/Legen/Siwalan
·    Krepek Tangguk
·    Krepek Tette
·    Kaldu Kokot 

Tempat-Tempat Wisata
·    Pantai Talang Siring, Kecamatan Montok
·    Pantai Jumiang, Kecamatan Pademawu
·    Pantai Batu Kerbuy
·    Api tak kunjung padam / Jhengkah
·    Makam Batu Ampar
·    Makam Kyai Ratoh Sumber Anyar
·    Vihara Avalokitesara
·    Situs Pangeran Rangga Sukawati
·    Candi Burung, Kecamatan Proppo
·    Museum Daerah
·    Pasar Batik Joko Tole
·    Pasar 17 Agustus
·    Campor Lorjuk Jumiang
 
Sumber Refrensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pamekasan

Jumat, 07 April 2017

ORETAN MALAMKU | PIKIRANKU KACAU, DAN AKUPUN KEBINGUNGAN

Malam yang suntuk
Jarum jam sudah mengarah pada angka 12:00. Akupun terbaring lemas sendirian di luar rumah. Begitu nyaman tanpa ada seorangpun yang mengganggu. Rasanya..... Dingin..... Damai..... Tentram..... dan juga begitu Sepi. Entahlah kemana semuanya, seakan mereka akan menghampiri aku, mendatangiku bila ada perlu atau maksud tertentu, jika sudah selesai urusannya, maka akan menjauh. Hanya sebungkus rokok dan segelas kopi yang selalu setia menemani malam-malamku, bisa dikatakan keduanya adalah sahabatku dari dulu. Ya..begitulah

Aku lihat ke atas langit, gelap, hitam pekat. Tanpa hiasan taburan bintang-bintangnya dan sinar rembulannya, seakan langitpun memperlihatkan kegundahannya, dan sebentar lagi bisa jadi akan meneteskan tangisan dan mengeluarkan suara gemuruhnya yang begitu menakutkan. Pohon bambu yang identik dengan lambaian daunnya, kini lambaian tersebut bertambah cepat dan semakin tak terarah. Hal itu dikarenakan angin malam yang semakin tidak bersahabat lagi. Hanya saja terlihat pancaran sinar lampu dari sela-sela ranting yang bergeser akibat lambaian tersebut.

Aku mulai terganggu dengan angin malam ini, membuat seluruh bulu kuduk dipaksa untuk berdiri. Akupun mulai kedinginan, dan bila tetap dibiarkan akan berakibat buruk terhadap tubuh ini, yang nantinya aku akan terkapar lemas tak berdaya tanpa tenaga, semoga saja tidak. Masa bodoh, biarkan saja, tidak masalah, toh aku sudah terbiasa dengan suasana seperti ini.

Aku pejamkan saja mata ini, dengan sebatang rokok yang masih tetap menyala berada di tengah-tengah antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kananku. Dikeheningan malam ini, aku benar-benar merasa sepi. Kesunyian itupun semakin terasa seakan merangkul diri. Semuanya membisu, kecuali detak jarum jam arlojiku yang masih terus dan akan terus mengikuti waktu dan putarannya sendiri.

Tetap dalam keadaan mata terpejam. Pikiranpun mulai semakin membludak, meluap, dan menalar tanpa arah. Aku tak tertidur dalam peraduanku, juga tak bersenandung dalam mimpi-mimpi ku. Namun aku disini menendangkan nada-nada sendu dalam diamku.

Hanya saja aku mau mengatakan, malam ini pikiranku sungguh kacau, dan akupun kebingungan. Ya.....aku benar-benar bingung. Sehingga ingin rasanya menumpahkan semua kebingunganku ke dalam diary digitalku. Entah ini akan selesai kapan. Yang jelas aku hanya ingin menulis sesegera mungkin setelah otak ini dipenuhi dengan kekacauan yang cukup membuat diriku “FRUSTATING”. 

***
Aku mulai saja....
Oretan ini adalah kelanjutan dari tulisanku sebelumnya. SEBATAS MIMPI |ANTARA AKU DAN KHAYALANKU Yang berisi tentang perasaanku kepada seseorang, Sebut saja dia NAIA.

Ternyata dia sudah membacanya
Ya...dia sudah mengetahui akan perasaan aku ini.
Terus bagaimana kelanjutannya...?? apa ada tanggapan yang pasti...?? atau ada balasan...??
Meragukan... sepertinya iya... tapi kayaknya juga tidak. Ya begitulah. Apa dia mengerti tentang tulisanku itu...?? gak taulah
Maka dari itu oretan kali ini aku kasih judul ORETAN MALAMKU | PIKIRANKUKACAU, DAN AKUPUN KEBINGUNGAN

Riyandi Jaq | Ada Makna Disetiap Kata
Malampun sudah mulai larut, hembusan angin datang menerpa dari segala arah serta dinginnya yang begitu sangat membuat sekujur tubuh ini semakin merinding kedinginan. Aku tetap saja bertahan, terdiam dalam lamunanku yang semakin merayap tak karuan, Semakin merajalela, seakan tiada hentinya memanjakan diri ini terhanyut terseret didalamnya. Aku turuti saja, aku relakan diri ini dititah olehnya.

Dalam lamunan aku berkata.....!!!
Seakan ada percakapan panjang yang bertopik antara aku dan dia. Ya.....siapa aku, siapa dia, dari mana asalku, dari mana asal dia, pantaskah aku tuk dia, serta pantaskah dia untukku. Semua berisi bisikan-bisikan pertanyaan-pertanyaan bodoh yang datangnya secara tiba-tiba, dan itu membuat aku semakin kebingungan.

Dengan mata masih terpejam, yang enggan tuk dibuka. Ingin rasanya menyelami lebih dalam lagi tentang perasaan ini, tentang kebingungan ini, tentang mimpi dan hayalan ini.
Aku memang bukan siapa-siapa, hanya sebatas lelaki yang masih dipenuhi oleh egonya yang luar biasa besar. Rasanya aku memang tidak pantas untuk dia, aku tidak akan bisa benar-benar memiliki dia.

Tapi ya sudahlah, aku tidak mau menekan dia terlalu dalam. Aku mulai sadar, mungkin dengan kehadiranku di dunianya akan jadi benalu, yang hanya mengganggu proses masa depannya. Dia begitu polos, juga terlalu baik untukku. Aku gak mau merusak semuanya. Perjalanannya dalam meniti karirnya, masih begitu panjang dan tidak akan mudah. Dia akan sibuk dengan urusannya, dia akan menyelesaikan semua tugas dan tanggungannya. Maka dari itu aku akan membiarkan dia tetap fokus tuk meraih mimpi-mimpinya sendiri.

Cerita tentang aku sayang dia, aku cinta dia, hanyalah sebatas ungkapan tak bermakna lagi, hanyalah sebatas mimpi-mimpi gila dari seorang yang begok. Biarlah mimpi hayalan ini menjadi kepingan puing-puing yang akan terbang melayang begitu saja.
 
***

Adakah rasa memang selalu harus bermain dalam kegamangan dan rasa harus selalu dipermainkan? Kadang hadirmu datang merumitkan dan memporak-porakan susunan saraf kecilku. Tak jarang kau muncul bagai semilir angin menyejukan kanibalisme otak. Aku tau dirimu tapi seolah aku tak mengenalmu. Terlalu lama bermain dalam area abu abu. Teramat lama berdiri antara fiksi dan nyata. Bagai peran ganda antara kehidupan nyata dan isi sinetron.



Aku terlalu sering sulit menilai apakah kau nyata atau hayalan, apakah kau sekedar fiksi atau friksi atau real dalam kehidupanku. Berlalunya waktu, aku menyerah. Aku tak bisa memahamimu melebihi hanyalan, angan, impian yang bermetamorfosa hanya menjadi Fiksi semata. Bermain dalam permainan kehidupan. Aku berharap nyata, kau bertahan fiksi.

Fiksi tak butuh fisik

Fiksi tak butuh aku
Fiksi hanya butuh imajinasi
Aku bukanlah imajinasmu
Aku bukanlah fiksimu
Akhirnya Aku memang tak pantas untukmu
Aku tak layak mendamba nyatamu

Saat ini tak perlu cemas dengan perasaanku, aku tlah terbiasa seperti ini, terbiasa dengan sakit yang kuciptakan sendiri, kamu tak boleh terlibat dalam perasaan keruhku. Ini hanya skenario perasaanku, skenario yang melibatkanmu tanpa meminta persetujuanmu, maafkan aku, sungguh aku minta maaf. Jika bisa memilih, rasanya ingin kembali ke masa lalu dan kita tak harus saling mengenal. Itu lebih buatku, ketimbang aku terus menerus mengusik kenyamanan hidupmu. Ah tapi Sang Pemilik Cinta memilih menghadirkanmu di hatiku, sayang aku tak cukup kuat memendam perasaanku.

Tapi kuakui aku tak pernah menyesal mencintaimu, dan kebahagian luar biasa bagiku ketika engkau pernah izinkanku mengisi harimu, menjadi bagian dari hidupmu, meski pada akhirnya aku menyadari aku bukanlah yang pantas untukmu.

Maka benarlah, cinta tak mesti memiliki. Aku harus bangun dari mimpiku yang terlalu tinggi, aku harus lebih banyak bercermin diri. Aku tak pantas untukmu.

Atau haruskah ku pergi dari hidupmu? Akan kulakukan jika itu membuatmu bahagia, dan aku berjanji dan akan kupastikan takkan kubiarkan engkau tersentuh ketaknyamanan dariku lagi, yah meski aku sadar ini akan sangat berat untukku. Tapi untukmu segalanya akan menjadi bisa. Hmm..... mungkin ku harus kembali  memendam cinta, aku tak boleh membiasakanmu dengan hadirku. Karena kita tak boleh bersama, kamu berhak mendapat apa yang menurutmu lebih baik.

Akan tetapi mungkin saja itu salah. Mungkin itu hanyalah lamunanku saja yang terlalu mendalam. Masalah kebenarannya, akupun belum tau seperti apa. Karena memang tidak ada suatu kepastian dari dia. Aku kebingungan dan terjebak dalam lamunanku sendiri. Aaakhhhh.....sudahlah

Akhirnya aku tetap memilih tuk diam, aku belum benar-benar yakin jika harus meminta suatu jawaban dan tanggapan yang pasti dari dia. Aku biarkan saja, biarlah perasaan ini akan ada jawaban sendiri bila sudah tiba waktunya nanti. Yang jelas, semua tulisan-tulisan ini menjadi perwakilan dan menjadi saksi dari ungkapan jujur nan tulusku.

*** 

Lamunanku mulai memudar, tak tau apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku fikirkan lagi. Diam pun masih terus mendominasi keadaan, bahkan waktu yang berlalu masih belum ku perhatikan. Lelah memang terasa, ingin rasanya memberi waktu untuk mata ku beristirahat, tapi entah mengapa mata, hati, fikiranku berbeda tujuan. Apa yang mereka tuju ?? apa yang mereka inginkan ?? terlalu banyak tanda Tanya yang tak kumengerti maksudnya.

Aku tak mengerti apa yang aku cari ..
Apa yang aku mau ..
Bahkan  Terkadang akupun tak memahami apa yang aku rasa ..
Sesuatu yang selalu memenuhi fikiranku , Seperti ada tanda Tanya (?) besar disana yang sampai saat ini belum menemukan jawabannya ..

Pertanyaan-pertanyaan liar yang memanjakan ku dalam kisah kebisuan ini. Apakah aku harus meminta jawaban pada sang bisu...?? Ataukah mengemas semua itu dalam duniaku sendiri...?? ahhhhk...... Sebuah penantian kembali mendampingi kisah nyata ku, dan memaksa asa ini bermain kembali dalam mimpi-mimpi yang sekedar menjadi sebuah hayalan yang tak pasti.

Dan pada akhirnya pikiran aku tetap saja  kacau dan akupun masih berada dalam puncak kebingungan

Terakhir Dariku:

Ada saatnya bahwa kata-kata bukanlah sekedar kata-kata
Namun, bila kata-kata sudah dianggap tak bermana lagi,
maka disaat itupulalah saatnya milih tuk diam
Maka Akupun Mulai Pasrah:

Dalam sujut aku berdo'a
Tuhan....
Bila dia benar-benar takdir yang Engkau ciptakan untukku
maka, dekatkanlah dia
Namun...
Bila dia memang bukan takdir yang engkau ciptakan untukku
maka, jauhkanlah dia
jauhkanlah,,, sekarang juga
agar cerita hayalan ini tidak berlanjut berkepanjangan
agar dia segera bebas dari mimpi-mimpi konyolku

Selasa, 04 April 2017

About This Blog

RiyandiJaq.blogspot.co.id
Adalah blog resmi milik Riyandi Jaq. Berisi tentang perjalanan atau pengalaman pribadinya. Maka dari itu, blog ini sengaja dibuat untuk berbagi cerita kepada pengguna Media Sosial. Yang nantinya diharap dapat bermanfaat bagi semua pada umumnya dan bagi saya pribadi khususnya.

Untuk pembaca, aku persilahkan untuk menikmati tulisan-tulisanku yang sederhana ini. Sarta aku persilahkan untuk share dan copas asal mencantumkan link dari tulisan ini.

Senin, 03 April 2017

Sekilas Tentang Riyandi Jaq


Design By | Riyandi Jaq

Slamet Aburiyandi, Itulah nama asli yang diberikan oleh kakekku. Tanpa mengetahui apa arti dari nama tersebut. Pada tahun 06 Januari 1994 aku mulai melihat dunia dan dibesarkan oleh keluarga sederhana, tepatnya di desa yang cukup besar dan lumayan bising, yaitu di Dusun Karang Dalem Desa Pademawu Barat RT.002 / RW.004 Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Madura. Aku adalah anak tertua dari pasangan kekasih Zainullah dan Nurhami, dan kebetulan juga merupakan cucu tertua.

Tahun 2000 masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri  (SDN) Pademawu Barat I. Tahun 2007 baru masuk Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) I Pademawu. Setelah itu pada tahun 2009 mengenyam pendidikan di Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren al-Qadiry Sentol Pademawu Pamekasan sekaligus memperdalam ilmu agama disana selama kurun waktu 5 tahun (2009-2015). Selanjutnya pada tahun  2012 sampai 2016 menempuh S1 di Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Madura (UIM). Lulus dan mendapatkan gelar S.Kom pada bulan 10 November 2016.

Sebagai tanda balas jasa, mulai tahun 2014 aku mendedikasikan waktuku untuk membantu dan mengabdi di lembaga yang telah membesarkan aku "MTs/MA al-Qadiry Sentol Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan".

Selain mendengarkan musik, bermain futasal dan sepak bola, serta nge-games, aku menekuni bakatku dibidang editing (photoshop) dan desain grafis (corel draw). Maka dari itu, aku mencoba merintis usaha kecil-kecilan yang sesuai dengan minat dan bakatku sendiri yaitu "Aryan'sMedia".

Salah satu komunitas yang aku ikuti hingga sekarang yaitu Komunitas Studi Linux Pamekasan (KSL-P), yang merupakan satu-satunya komunitas study linux di kota Pamekasan.

Total Page Views