Rabu, 06 Januari 2016

SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA (One Day After That) : Episode 2


ORANG 4


Terdiam merenung sendu, bersenandung rindu yang terus terbayang akan perjalanan waktu dalam sebuah alur cerita masa lalu yang tiada satu orangpun enggan mengetahuinya. Namun, semuanya akan nampak akan tiba saat waktu sudah mulai memanggilnya. Tiada lagi sapaan yang akan terucap, tiada lagi alunan gemercik percakapan, dan tiada lagi damai dalam jiwa. Seakan hendak berkata, inilah ending dari nafas kehidupan. Senyum yang sudah membeku kian terasa sulit tuk dikeluarkan, tangisanpun akan tersa sia-sia dan melarut dalam harunya angin malam, seakan hendak bercerita inilah jejak yang harus kami tempuh.

Wajah-wajah dikala duka salah seorang sahabat kita, tangisnya saat ia tengah lalui berbagai masalah internalnya, dan menunggu kita untuk membantunya, atau paling tidak sedikit meringankan beban yang ia rasa. Ada wajah-wajah yang putus asa namun asa itu bangkit lagi, wajah-wajah luar biasa dan tak akan tergantikan, wajah-wajah yang penuh dengan sambutan hangat. Wajah saat antar sahabat saling bermusuhan, ngambekan, cuekan, dan akhirnya baikan lagi, menjadi sebuah siklus indah yang menghiasi warna persahabatan.

Ingatlah wajah sahabat kita yang sedang terbaring lemah di rumah atau di rumah sakit karena sakitnya, ia tidak bisa hadir di sela-sela keramaian yang kita ciptakan. Tentu jika mereka ingin bicara, mereka ingin lekas segera untuk sembuh, untuk kembali melangkah melewati bongkahan tantangan, Dan belajar seperti adanya kita. Lihatlah wajah sahabat kita yang sayu, yang terlihat pucat, lemah, namun tetap nekat untuk menemui kita. Ia masih menghadirkan sebuah senyuman untuk kita meski kita tahu senyuman yang ia berikan itu berat untuk dihadiahkan kepada kita. Tapi terlintaskah di hati kita untuk memikirkannya?

Sahabat,,,,!!! Kami ini anak yang bodoh, anak yang suka ngomel, suka ngejailin, suka menyalahkan, tidak bisa membedakan antara ini dan itu, dengan sifat kami yang seperti itu, kami sadar bahwa kami bisanya hanya membuat kalian tersimpu dalam kemarahan. Akan tetapi kami tidak bermaksud seperti itu, kami ingin lebih mengenal dan lebih akrab dengan kalian. Hanya saja dengan gaya kami yang begitu terkadang kami berbuat kesalahan. Kami ingin memperlihatkan, kami ingin menampakkan bahwa inilah kami dengan segala kekurangan kami dan gaya kami masing-masing.

Semuanya sudah terlanjur terjadi,,, Tahukah kalian? kalian adalah seseorang yang merupakan salah satu paling berharga, tak pernah bisa dikalahkan oleh sosok pengganti lainnya karena kalian merupakan bagian dari kami. kalian sudah hadir dalam kehidupan kami, dan kamipun juga ingin berbaur dengan kehidupan kalian. Tidak ada yang akan mengganti tempat kalian karena kalian adalah kita, karena kita adalah kalian. Tentunya kita ingin mengulang dan memutar kembali waktu yang sudah kita lewati, dan memperbaiki pandangan kita bahwa sahabat sangatlah begitu berarti. Dan kami ingin membenahi kesalahan kami. Ya, semua itu sudah tercatat dalam buku harian sanubari... tapi sayangnya kita tak akan pernah bisa mengulang dari awal kenangan yang sudah tercatat. Maka dari itu izinkan kami untuk meneruskan rangkaian celoteh ini sebelum tiba waktunya “SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA DARI HADAPAN KAMI

ORANG 5

Marilah kita sejenak bersama-sama untuk merenung, tentang segala apa yang pernah kita lakukan dalam hidup ini. Tundukkan sejenak kepala kalian. Bayangkan dan coba hadirkan peristiwa yang sudah terjadi di hari kemaren. Ingat oleh kalian semua! Seolah-olah kalian berada di hari itu, sentuh dan rasakan oleh kalian kenangan manis yang masih membekas.
Dengan gemetar kami berkata “ Aku Ingin Mengulanginya, kami ingin mengulanginya, dan kami ingin mengulanginya satu saki lagi”. Dalam hati, Setiap waktu ingin selalu memohon, do’a yang selalu teruntai: “ Ya Allah Tuhan yang maha mendengar, Jadikanlah hari kemaren sebagai pelajaran untuk hari esok, dan semoga kenangan ini bukan hanya sekedar kenangan”
Sekarang bersedihlah, menangislah, menangislah selagi ada kesempatan, sebelum kebersamaan ini akan sirna diakhiri dengan terpaan perpisahan. Dengan begitu mereka akan tau betapa kita sangat mencintai mereka, dan menjadi bukti sebenarnya kita semua menginginkan mereka masih tetap disini, yang selalu bertemu bersama, ditempat yang sama, diwaktu yang sama, dan dengan tujuan yang sama.

Tempat ini akan menjadi saksi, dan kenangan ini akan menjadi bukti bahwa kita pernah bersama.
Kita semua yang sempat menginjakkan kaki disini, dan yang sudah bersama-sama menghadapi badai angin pasir cobaan yang datang menerpa, terasa hal itu dapat terminimalisir dengan indahnya sejuta impian dan tujuan yang sama.
Dua cahaya yang kita idamkan, yang membuat hati kita terbuka akan pergi, Sulit dipercaya!!! sungguh sangat sulit dipercaya!!!! Namun itulah kenyataannya. Kita tidak bisa berbohong bahwa hati ini tidak rela, jangan kalian bendung air mata kalian jika sebentar lagi mereka akan pergi tinggalkan kita semua, sebentar lagi,,,sesaat lagi,,,,. Biarkan air mata kalian terus mengalir, terus bercucuran, mengiringi setiap langkah kepergiannya dari pondok ini. katakanlah salam terakhir kalian, salam perpisahan dan lambaikan tangan kalian, katakanlah secara perlahan,”Wahai Sahabat, Baik-baiklah Disana, dan Sempatkanlah Untuk Menghampiri Kami Disini”.

Hei ustadzah,,,,,ya kalian berdua
Lihatlah anak sekitarmu, dan coba artikan, betapa dungunya mereka. Cengar-cengir sepuasnya seakan mereka tidak mempunyai beban. Tapi disisi lain, ternyata mereka polos,,,,,,, coba pahami mereka, saat ini ditengah kegelapan malam ternyata mereka masih bisa tertawa. Mereka tertawa untuk kalian, dan semua ini mereka berikan untuk kalian. Dan mungkin tawa ini akan menjadi tawa terakhir yang diperlihatkan kepada kalian.

Sekarang bangunlah, bukalah mata kalian, dan lihatkah kedepan, lihat kepastian yang sudah menunggu disana. Sebentar lagi, dalam waktu dekat ini hal itu akan benar-benar terjadi.
Apa yang kalian rasakan,,,?? Sedihkah,,,?? Gembirakah,,,?? Atau relakah,,,??
Mungkin kalian merasakan suatu hal yang tidak kalian diinginkan,,,!!! Atau kalian ingin berteriak sekeras mungkin untuk mengeluarkan apa yang dirasakan kalian saat ini. Biar mereka tau bagaimana perasaan kalian saat ini.

jangan berfikiran dangkal, berfikir bahwa itulah yang membuat sakit...?? iya sih,, memang begitu. Tapi,,,,, kenangan dan kebersamaan itu biarkan saja, walaupun secara tiba-tiba itu harus lenyap, itulah hidup. semuanya bersifat fana. karena sesungguhnya, kenangan itulah yang akan membuatmu kuat nantinya, yang membuatmu peka dalam merasa, membuatmu dapat membedakan ketulusan dan kepura-puraan.

Setelah ini akan menjadi awal dari langkah baru untuk mencari dan menemukan kisah yang baru. membuka hati yang sirna, untuk dijadikan pelajaran dihari esok.  walau membutuhkan proses yang panjang, kenangan manis itu akan selalu menjadi hal yang dikagumi. walaupun suatu hari nanti, sedikit demi sedikit kenangan itu akan bergeser. kenangan itu akan tetap menjadi kenangan manis yang tersimpan rapih di lubang-lubang hati, sebagai pengganjal agar hati ini tidak benar-benar kehilangan. dan yang telah diajarkan olehnya, akan selalu tersemat di dalam pikiran dan dada. 

Dan kami senantiasa tanpa ada rasa lelah akan selalu mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap keluarga besar Al-Qadiry, khususnya pengasuh. Tanpa nasehat dan bimbingan beliau, kami hanyalah sebagai perahu kertas yang akan bergerak berjalan mengikuti derasnya aliran arus, tidak tau kemana akan berhenti. Itulah kami, yang masih memerlukan sosok figur senagai penuntun jalan kami.

Diakhir rangkaian renungan ini, kami merasa sangat kehilangan sesuatu. Ternyata salah sahabat kami yang dikenal sebagai “RIYANDI JAQ” tiba-tiba saja pergi. Ketika itu dia sempat berpesan “TOLONG SAMPAIKAKAN PERMINTAAN MAAF SAYA KEPADA SEMUA, TERUTAMA KEPADA KALIAN YANG SUDAH MERASAKAN MARAHANNYA, DAN DIA BERHARAP KALIAN UNTUK TIDAK MENGINGATNYA, TAPI INGATLAH KETIKA DIA MARAH, INGATLAH MENGAPA DIA MARAH”. Itulah yang dia katakan sebelum dia pergi. Dan renungan ini merupakan persembahan darinya.

Lamunan yang begitu panjang, Dan nada instrumental tidak terasa sudah akan selesai. dan menyadarkanku, betapa sepinya ruangan ini. Bibir ini sudah terasa begitu lelah, serta untaian kalimatpun sudah habis terlontarkan. Mengucapkan salam perpisahan dan lambaian hati yang begitu berat. Sebelum “WAJAH KALIAN SIRNA DARI HADAPAN KAMI, I WANT TO SAY,,,THANKS YOU VERY MUCH, I’M SO SORRY AND FORGIVE ME,,,”

>>>OVER<<< 

Untuk Kembali ke episode 1, monggo klik link berikut:
http://riyandijaq.blogspot.co.id/2017/03/sebentar-lagi-wajah-kalian-akan-sirna.html

Tonton dan Download Videonya di link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=JFQ71Lrs5UM 

Tidak ada komentar:
Write komentar

Total Page Views