Rabu, 06 Januari 2016

SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA (One Day After That) : Episode 1

ORANG 1


Close your eyes,, Keep silent,,,and listen........!!! Please Close your eyes,,,!!!

Kami awali dengan mengucap ASSALAMUALAIKUM WR.WB. Dalam bergelimang kesedihan, nada-nada indah yang mulai menyapa, angin malam yang masih terasa, kembali bercerita tentang kisah manis yang menorehkan aroma pahit nan sedih. Alunan instrumental yang menyatu dengan sunyinnya malam bersamaan dengan nada-nada detik jam yang selalu berputar, seolah-olah menjadi pelengkap dan pemanis di warna merah jambu, yang telah berubah menjadi kelabu yang terus menghantui akan kenangan yang sulit terlupakan

Cerita ini dimulai saat kalian datang pada bulan Agustus lalu. Cerita yang belum pernah kami ketahui sebelumnya. Tiba-tiba saja kalian berdua datang menghampiri dan bersimpuh ditempat ini, ntah dengan maksud apa kamipun tidak tau. Yang jelas dengan kehadiran kalian disini akan menambah cerita baru. Ntah bagaimana alurnya, kalian sendirilah yang harus menafsirkannya

Pada saat itu kami saling bertanya-tanya,,,,
Siapa kalian berdua,,,?? Darimana asal kallian,,,?? Apa tujuan kallian datang kesini,,,?? Sampai kpan kalian disini,,,??
Tetapi tidak ada dari kami yang mengetahuinya. Seiring berjalannya waktu, semakin panjang pulalah panggung cerita ini, didalamnya menuai berbagai ragam tema. Tanpa ada seorang yang menjawab, sedikit demi sedikit pertanyaan kami dapat terpecahkan. Ternyata kami mempunyai dua insan baru yang seolah-olah ingin mengetahui banyak tentang keadaan kami disini.

Percaya nggak sih kita dengan sebuah perpisahan? Tentu tahu bahwa semua hal yang berjudul kebersamaan, pasti akan ada ending perpisahan, dan mungkin menyakitkan, atau paling tidak menyedihkan. Teman kami ada yang pernah berkata, “kita tak akan mengetahui apakah kita dianggap atau tidak, sampai ada saatnya perpisahan.” Ntah apa maksudnya,,,!!! tentu jika kita sudah melewati One Day after that, baru kita bisa ngerti.

Tapi yang jelas, malam ini diantara kallian, pasti sudah merasakan hal yang satu itu. Ketika kita harus berpisah, tentu sebenernya kami nggak menginginkan itu. Tapi karena dasar “Cita-cita”, persahabatan memang kadang mesti harus terpisah. sebenarnya Kami sangat sulit menerima takdir, kecuali pada sebelumnya kita menciptakan/memberikan sebuah kenangan yang amat indah dan berkesan.

Malam ini merupakan waktu yang pas, maka izinkan dan dengarkanlah apa yang ingin kami sampaikan ini. Ntah apa ini adalah lelucon atau bersifat bercanda, kami juga tidak tau. Yang penting kami hanya ingin kalian mendengarnya, dan inilah yang ingin kami sampaikan. Sebelum “SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA DARI HADAPAN KAMI”. 

ORANG 2

Tetap dengan mata tertutup untuk melanjutkan alunan kalimat dari kami yang mungkin tersusun dengan tak beraturan tanpa sajak. Ini merupakan bukti, bahwa kami akan merasakan kehilangan dua orang insan yang sudah hampir 8 bulan bersimpuh bersama.

Dinginnya lantai kamar, suara bel akan segera terdengar, setelahnya yang akan dipenuhi oleh keramaian para sahabat (ntah mencari air untuk mandi ataupun untuk ambil wudhu’). Sampah kering yang penuh dan belum sempat terbuang, nada-nada unik yang akan terdengar ketika kalian bersalah, berkumpul di satu tempat untuk belajar, meja belajar dan papan hitam yang hampir berubah putih lusuh hanya akan menjadi saksi atas ilmu-ilmu yang dengan ikhlas mereka berikan dengan tulus mereka ajarkan. Di hadapan kita, keinginan dan usaha yang masih tersusun rapi yang penuh dengan kenangan, serta wajah-wajah yang sebentar lagi akan sirna. Wajah-wajah yang pernah mengisi di sela-sela aktifitas, pernah mengisi ruangan sempit ini, pernah mengambil kapur untuk menulis di papan tulis di hadapan kami. mungkin itu yang akan menjadi kenangan dan akan terlintas di benak ini nanti ketika sudah berpisah. Dan itu pasti,,,,!!!

Sebelum semua terjadi, Sekarang tataplah lekat-lekat sudut-sudut tempat sepi senyap ini. Sejenak mungkin kita dihantarkan pada hari-hari yang baru kita lewati. Tertawa bersama, berfoto-foto dengan narsisnya, bernyanyi-nyanyi dengan seenaknya tanpa pernah berpikir bahwasanya ada hari dimana kita terpatung bisu manatap proyektor hati yang tengah mereka ulang semua hal indah yang pernah dan sudah kita lewati. Kita baru tersadar bahwa perpisahan memang menyakitkan, memang sulit meninggalkan sebuah keabstrakan bernama kenangan. Terlebih saat dimana masih bersama, saat-saat terakhir tidur bersama, saat terakhir makan bersama, saat terakhir menduduki tempat belajar yang tak akan pernah ada yang seindah ini lagi.

Dengan tatap setengah sadar kita mencoba menghadirkan memanggil wajah-wajah kenangan di sudut ruangan ini, namun tiap ratusan kenangan yang hadir justru membuat kita tak kuasa menahan rasa. Ya,,,,, kita seakan menghirup nada sesaknya rindu, mereka seakan hidup lagi di ruangan ini dan kiranya ada. Bersama di tengah-tengah kita. Mereka saakan mengajak kita bicara, dan bertanya tentang PR, Soal-soal, tugas, dan pelajaran-pelajaran yang belum dimengerti. Mereka tersenyum, ingin rasanya membagi kebahagiaan bersama kita. Beberapa sahabat menegur kita dengan keramahannya, bercanda dengan sesukanya tanpa memikirkan lagi, terasa kental persaudaraan yang tercipta. Namun ada juga wajah sahabat yang tengah sedih karena masalahnya, dan menunggu kita untuk membantunya.

waktu tidak bisa diulang, dia menyimpan kenangan, pelajaran dan impian. jangan terlalu keras untuk melupakannnya. jangan ingat-ingat kesedihannya, karena itu hanya akan membuat kenangan manis semakin terlupakan dan berubah menjadi kenangan pahit yang ingin dibuang. jadikan itu sebagai peneman senyum pada saat merasa sendiri.  jangan lupakan kenangan itu, jangan hilangkan kisah itu. kisah termanis telah terukir di hati, cerita akan kasih telah tersemat dalam jiwa, dan jangan sesali itu walaupun duri itu kemudia datang dan menusuk tiap lembaran yang telah dibuat. kita sendiri yang telah merasakan senang bersama. Dan saat ini sebelum sampai pada waktunya “ SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA DARI HADAPAN KAMI”
  
ORANG 3

Kini, akan tinggal menunggu waktu, sambil berharap kedatangannya akan lama dan selambat mungkin. Sehingga memberikan waktu yang cukup untuk kita dalam menyampaikan seuntai kata goresan kesedihan ini. langkahpun sudah lama terayun, jarak kita pun sebentar lagi akan semakin membentang jauh. Rasanya jauh,,,, jauh,,,,, kami disini dan mereka akan berada disana sesuai langkah yang mereka yakini.

Tatap di tempat ini dalam suasana yang masih teramat sepi dan sunyi, mengantarkan ke lamunan yang teramat kacau. Masih teringatkah kalian,,,,?? Pada saat itu cahaya metahari sudah mulai kemerahan, datang dari arah ufuk barat. Menampakkan matahari itu sudah merasa lelah untuk memancarkan sinarnya. Pada saat itu juga kami berkumpul, duduk bersila dilantai putih yang terasa dingin, kamipun duduk mengikuti susunan lantai yang begitu rapi. Muncullah dua sosok wanita muda yang memberikan perbedaan bagi kami. Terdengar ucapan kalimat yang mungkin tiada bosannya dilontarkan kepada kami, seakan-akan mereka berdua menyuruh kami untuk melakukan suatu hal “naftah dersana, undur ma alas sabburoh, ikkfil kurrosatikun, jerrib fuady, kum, marrotan saniyatan, marrotan uhro, marrotan salisatan,”. ya emang itulah yang kami dengar hampir setiap sore.

Namun sayangnya itu takkan pernah ada lagi  ketika kita waktu sirna datang.  Bayangan itu hanya abadi di dinding-dindinng tampat ini, dan hanya bisa dicerna dan dimakna oleh kalian yang benar-benar punya kerinduan yang dalam serta kecintaan yang besar akan semua, dan juga sahabat-sahabatnya. Lambat laun kita kembali ke dunia nyata. Ruangan yang sepi, Lantai yang dingin. Dan dinding-dinding yang masih menyisakan wajah-wajah senyum. Detak detik-detik jam boleh saja kembali menghantarkan kita ke belakang dan kembali pada proyektor masa lalu, namun satu hal yang pastinya terjadi: wajahnya telahlah sirna. Takkan pernah lagi kami jumpai wajah-wajah yang tegar, wajah-wajah yang penuh semangat, wajah-wajah yang murah akan senyuman, wajah-wajah ceria, wajah-wajah paling konyol dari sahabat kami, yang iseng dan yang suka ngejahilin, wajah-wajah yang pintar, pendiam, cerdas, kreatif.

Berdo'alah, belajarlah, berusahalah semoga  ketekunan itu, kesuksesan itu dapat kita genggam. Dan ketika waktunya tiba nanti, InsyaAllah ada di genggaman, kesuksesan itu suatu hari nanti pasti menghantarkan kita kembali hadir ke tempat yang penuh misteri ini. Mmebuat fikiran kita menerawang, menatap lagi gambaran sahabat-sahabat kita yang di dada terasa membuncah kangen akannya... senyumnya, sedihnya, tawanya, tangisnya, pintarnya, bodohnya, dan juga konyolnya serta marahnya. Segala waktu yang pernah tercipta dan wajah-wajah di ruang ini tertancap di fikiran kita. Semua kejadian-kejadian bertumpuk di hadapan mata kita, semuanya seakan hidup kembali, yaa di tempat ini nanti,,,,tunggu sajalah.

Tapi sebelum itu menjadi kenyataan, akan ada suatu hal yang nantinya akan menjelma sebagai MOMENT yang kiranya akan tersusun rapi dalam ingatan masing-masing dari kami. Yaitu “SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA DARI HADAPAN KAMI”


Untuk melanjutkan ke episode 2, monggo klik link beliku:
http://riyandijaq.blogspot.co.id/2017/03/sebentar-lagi-wajah-kalian-akan-sirna_15.html

Tonton Videonya di link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=JFQ71Lrs5UM 

Tidak ada komentar:
Write komentar

Total Page Views