SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA (One Day After That) : Episode 1
ORANG 1
Close your eyes,, Keep silent,,,and listen........!!! Please Close your
eyes,,,!!!
Kami awali dengan mengucap ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
Dalam bergelimang kesedihan, nada-nada indah yang mulai menyapa, angin malam
yang masih terasa, kembali bercerita tentang kisah manis yang menorehkan aroma
pahit nan sedih. Alunan instrumental yang menyatu dengan sunyinnya malam
bersamaan dengan nada-nada detik jam yang selalu berputar, seolah-olah menjadi
pelengkap dan pemanis di warna merah jambu, yang telah berubah menjadi
kelabu yang terus menghantui akan kenangan yang sulit terlupakan
Cerita ini dimulai saat kalian datang pada
bulan Agustus lalu. Cerita yang belum pernah kami ketahui sebelumnya. Tiba-tiba
saja kalian berdua datang menghampiri dan bersimpuh ditempat ini, ntah dengan
maksud apa kamipun tidak tau. Yang jelas dengan kehadiran kalian disini akan
menambah cerita baru. Ntah bagaimana alurnya, kalian sendirilah yang harus
menafsirkannya
Pada saat itu kami saling bertanya-tanya,,,,
Siapa kalian berdua,,,?? Darimana
asal kallian,,,?? Apa tujuan kallian datang kesini,,,?? Sampai kpan kalian
disini,,,??
Tetapi tidak ada dari kami yang mengetahuinya. Seiring berjalannya waktu,
semakin panjang pulalah panggung cerita ini, didalamnya menuai berbagai ragam
tema. Tanpa ada seorang yang menjawab, sedikit demi sedikit pertanyaan kami
dapat terpecahkan. Ternyata kami mempunyai dua insan baru yang seolah-olah
ingin mengetahui banyak tentang keadaan kami disini.
Percaya nggak sih kita dengan sebuah perpisahan? Tentu
tahu bahwa semua hal yang berjudul kebersamaan,
pasti akan ada ending perpisahan, dan
mungkin menyakitkan, atau paling tidak menyedihkan. Teman kami ada yang pernah
berkata, “kita tak akan mengetahui apakah
kita dianggap atau tidak, sampai ada saatnya perpisahan.” Ntah apa
maksudnya,,,!!! tentu jika kita sudah melewati One Day after that, baru kita
bisa ngerti.
Tapi yang jelas, malam ini diantara kallian, pasti sudah
merasakan hal yang satu itu. Ketika kita harus berpisah, tentu sebenernya kami
nggak menginginkan itu. Tapi karena dasar “Cita-cita”, persahabatan memang
kadang mesti harus terpisah. sebenarnya Kami sangat sulit menerima takdir,
kecuali pada sebelumnya kita menciptakan/memberikan sebuah kenangan yang amat
indah dan berkesan.
Malam ini merupakan waktu yang pas, maka izinkan dan
dengarkanlah apa yang ingin kami sampaikan ini. Ntah apa ini adalah lelucon
atau bersifat bercanda, kami juga tidak tau. Yang penting kami hanya ingin
kalian mendengarnya, dan inilah yang ingin kami sampaikan. Sebelum “SEBENTAR
LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA DARI HADAPAN KAMI”.
ORANG 2
Tetap dengan mata tertutup untuk melanjutkan alunan
kalimat dari kami yang mungkin tersusun dengan tak beraturan tanpa sajak. Ini
merupakan bukti, bahwa kami akan merasakan kehilangan dua orang insan yang
sudah hampir 8 bulan bersimpuh bersama.
Dinginnya lantai kamar, suara bel akan segera
terdengar, setelahnya yang akan dipenuhi oleh keramaian para sahabat (ntah
mencari air untuk mandi ataupun untuk ambil wudhu’). Sampah kering yang penuh
dan belum sempat terbuang, nada-nada unik yang akan terdengar ketika kalian
bersalah, berkumpul di satu tempat untuk belajar, meja belajar dan papan hitam
yang hampir berubah putih lusuh hanya akan menjadi saksi atas ilmu-ilmu yang
dengan ikhlas mereka berikan dengan tulus mereka ajarkan. Di hadapan kita,
keinginan dan usaha yang masih tersusun rapi yang penuh dengan kenangan, serta
wajah-wajah yang sebentar lagi akan sirna. Wajah-wajah yang pernah mengisi di
sela-sela aktifitas, pernah mengisi ruangan sempit ini, pernah mengambil kapur
untuk menulis di papan tulis di hadapan kami. mungkin itu yang akan menjadi
kenangan dan akan terlintas di benak ini nanti ketika sudah berpisah. Dan itu
pasti,,,,!!!
Sebelum semua terjadi, Sekarang tataplah lekat-lekat
sudut-sudut tempat sepi senyap ini. Sejenak mungkin kita dihantarkan pada
hari-hari yang baru kita lewati. Tertawa bersama, berfoto-foto dengan
narsisnya, bernyanyi-nyanyi dengan seenaknya tanpa pernah berpikir bahwasanya
ada hari dimana kita terpatung bisu manatap proyektor hati yang tengah mereka
ulang semua hal indah yang pernah dan sudah kita lewati. Kita baru tersadar
bahwa perpisahan memang menyakitkan, memang sulit meninggalkan sebuah keabstrakan
bernama kenangan. Terlebih saat dimana masih bersama, saat-saat terakhir tidur
bersama, saat terakhir makan bersama, saat terakhir menduduki tempat belajar
yang tak akan pernah ada yang seindah ini lagi.
Dengan tatap setengah sadar kita mencoba menghadirkan
memanggil wajah-wajah kenangan di sudut ruangan ini, namun tiap ratusan
kenangan yang hadir justru membuat kita tak kuasa menahan rasa. Ya,,,,, kita
seakan menghirup nada sesaknya rindu, mereka seakan hidup lagi di ruangan ini
dan kiranya ada. Bersama di tengah-tengah kita. Mereka saakan mengajak kita
bicara, dan bertanya tentang PR, Soal-soal, tugas, dan pelajaran-pelajaran yang
belum dimengerti. Mereka tersenyum, ingin rasanya membagi kebahagiaan bersama
kita. Beberapa sahabat menegur kita dengan keramahannya, bercanda dengan
sesukanya tanpa memikirkan lagi, terasa kental persaudaraan yang tercipta.
Namun ada juga wajah sahabat yang tengah sedih karena masalahnya, dan menunggu
kita untuk membantunya.
waktu tidak bisa diulang, dia menyimpan kenangan,
pelajaran dan impian. jangan terlalu keras untuk melupakannnya. jangan
ingat-ingat kesedihannya, karena itu hanya akan membuat kenangan manis semakin
terlupakan dan berubah menjadi kenangan pahit yang ingin dibuang. jadikan itu
sebagai peneman senyum pada saat merasa sendiri. jangan lupakan kenangan
itu, jangan hilangkan kisah itu. kisah termanis telah terukir di hati, cerita
akan kasih telah tersemat dalam jiwa, dan jangan sesali itu walaupun duri itu
kemudia datang dan menusuk tiap lembaran yang telah dibuat. kita sendiri yang
telah merasakan senang bersama. Dan saat ini sebelum sampai pada waktunya “
SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN SIRNA DARI HADAPAN KAMI”
ORANG 3
Kini, akan tinggal menunggu waktu, sambil berharap
kedatangannya akan lama dan selambat mungkin. Sehingga memberikan waktu yang
cukup untuk kita dalam menyampaikan seuntai kata goresan kesedihan ini.
langkahpun sudah lama terayun, jarak kita pun sebentar lagi akan semakin
membentang jauh. Rasanya jauh,,,, jauh,,,,, kami disini dan mereka akan berada disana
sesuai langkah yang mereka yakini.
Tatap di tempat ini dalam suasana yang masih teramat
sepi dan sunyi, mengantarkan ke lamunan yang teramat kacau. Masih teringatkah
kalian,,,,?? Pada saat itu cahaya metahari sudah mulai kemerahan, datang dari
arah ufuk barat. Menampakkan matahari itu sudah merasa lelah untuk memancarkan
sinarnya. Pada saat itu juga kami berkumpul, duduk bersila dilantai putih yang
terasa dingin, kamipun duduk mengikuti susunan lantai yang begitu rapi.
Muncullah dua sosok wanita muda yang memberikan perbedaan bagi kami. Terdengar
ucapan kalimat yang mungkin tiada bosannya dilontarkan kepada kami, seakan-akan
mereka berdua menyuruh kami untuk melakukan suatu hal “naftah dersana, undur ma alas sabburoh, ikkfil kurrosatikun, jerrib
fuady, kum, marrotan saniyatan, marrotan uhro, marrotan salisatan,”. ya
emang itulah yang kami dengar hampir setiap sore.
Namun sayangnya itu takkan pernah ada lagi
ketika kita waktu sirna datang. Bayangan itu hanya abadi di
dinding-dindinng tampat ini, dan hanya bisa dicerna dan dimakna oleh kalian
yang benar-benar punya kerinduan yang dalam serta kecintaan yang besar akan
semua, dan juga sahabat-sahabatnya. Lambat laun kita kembali ke dunia nyata. Ruangan
yang sepi, Lantai yang dingin. Dan dinding-dinding yang masih menyisakan
wajah-wajah senyum. Detak detik-detik jam boleh saja kembali menghantarkan kita
ke belakang dan kembali pada proyektor masa lalu, namun satu hal yang pastinya
terjadi: wajahnya telahlah sirna. Takkan pernah lagi kami jumpai wajah-wajah
yang tegar, wajah-wajah yang penuh semangat, wajah-wajah yang murah akan
senyuman, wajah-wajah ceria, wajah-wajah paling konyol dari sahabat kami, yang
iseng dan yang suka ngejahilin, wajah-wajah yang pintar, pendiam, cerdas,
kreatif.
Berdo'alah, belajarlah, berusahalah semoga
ketekunan itu, kesuksesan itu dapat kita genggam. Dan ketika waktunya
tiba nanti, InsyaAllah ada di genggaman, kesuksesan itu suatu hari nanti pasti
menghantarkan kita kembali hadir ke tempat yang penuh misteri ini. Mmebuat
fikiran kita menerawang, menatap lagi gambaran sahabat-sahabat kita yang di
dada terasa membuncah kangen akannya... senyumnya, sedihnya, tawanya,
tangisnya, pintarnya, bodohnya, dan juga konyolnya serta marahnya. Segala waktu
yang pernah tercipta dan wajah-wajah di ruang ini tertancap di fikiran kita.
Semua kejadian-kejadian bertumpuk di hadapan mata kita, semuanya seakan hidup
kembali, yaa di tempat ini nanti,,,,tunggu sajalah.
Tapi sebelum itu menjadi kenyataan, akan ada suatu hal
yang nantinya akan menjelma sebagai MOMENT yang kiranya akan tersusun rapi
dalam ingatan masing-masing dari kami. Yaitu “SEBENTAR LAGI WAJAH KALIAN AKAN
SIRNA DARI HADAPAN KAMI”
Untuk melanjutkan ke episode 2, monggo klik link beliku:
http://riyandijaq.blogspot.co.id/2017/03/sebentar-lagi-wajah-kalian-akan-sirna_15.html
Tonton Videonya di link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=JFQ71Lrs5UM
http://riyandijaq.blogspot.co.id/2017/03/sebentar-lagi-wajah-kalian-akan-sirna_15.html
Tonton Videonya di link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=JFQ71Lrs5UM