Selasa, 14 Maret 2017

SEBATAS MIMPI | ANTARA AKU DAN KHAYALANKU

Dear: NAIA


Jum’at 17 Februari 2017 jam 21.12 malam, kalau gak salah itulah detail waktunya. Saat itu aku sedang melakukan rutinitas malamku (Nge-games, Bekerja, Ngobrol, dan lainnya).

Tiba-tiba saja HP ini berdering, diatas layar terlihat sudah menyala LED merah, menandakan bahwa itu adalah notifikasi dari Whatsapp Messanger milikku. Ternyata ada pesan dari seseorang yang aku kenal kurang lebih 7 tahun lalu, yaitu waktu masih putih abu-abu, di sekolah yang sama, lembaga yang sama, akan tetapi berbeda tingkat antara MA-MTs. 

Saat itu kita saling mengenal, bisa dikatakan begitu akrab namun hanya sebatas hubungan antara senior dan junior. Aku masih ingat dengan jelas, dia orangnya baik, agak gendut, hidungnya gak begitu mancung (ya bisa dibilang pesek atau mancung yang tertunda), tapi lucu dan juga imut. Karna itulah dulu aku sering ngebully dia. Setiap kali bertemu, sudah biasa aku menarik hidung pesek nan imut miliknya.

Ditahun 2013 dia memilih keluar dan berada di suatu tempat yang jauh untuk melanjutkan studynya. Sejak saat itu sudah lama sekali tidak ada kabar dan tidak ada kontak. Ya aku sendiri saat itu tidak begitu khawatir, karena...memang biasa saja, seperti halnya teman lainnya yang sifatnya datang pergi dari lembaga yang membesarkan aku tersebut. Begitulah singkatnya, Mungkin hanya itu yang dapat aku ingat. Hanya saja akun fb dan whatsapp dia tergabung di group alumni. Itupun tidak membuat kita saling kontak, saling ngasih kabar, saling like & coment kayaknya juga jarang.
***
Dia mengawali pesannya dengan ucapan salam. Dan memulai percakapan dengan menanyakan info lebih lanjut terkait agenda forum alumni. Aku menjawab pertanyaan dia dan menjelaskan informasi agenda secara detail, karena kebetulan aku sendirilah yang membentuk dan bertanggung jawab terhadap forum alumni tersebut. Cukup banyak pertanyaan yang dia tanyakan, wajar saja dia tidak pernah hadir saat pertemuan dikarenakan oleh situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk dia bisa menghadirinya. Aku maklumi saja.

Ternyata hingga saat ini percakapan kita masih berlangsung, malah hampir setiap hari saling ngechat di whatsapp. Ntahlah gak tau mengapa, jari ini tidak ada bosannya tuk mengetik dan mengirim pesan padanya. Hingga akhirnya aku mulai lebih akrab dan mengingat percikan moment-moment yang terjadi 7 tahun silam. Meskipun aku sendiri tidak tau seperti apa dia sekarang, apakah tetap seperti dulu, ataukah sudah banyak perubahan yang terjadi padanya.

Akupun mulai tertawa kembali dengan percakapannya yang menghibur, enjoy, dan santai. Ternyata dia tetap friendly seperti dulu. Aku memiliki teman baru yang bisa menemaniku dan bisa menjadi teman ngobrol. Pada  Akhirnya, aku mulai meninggalkan hoby nge-gamesku yang sebelumnya menjadi alternatif media penghiburku. Rasanya kedatangan sosok seorang seperti itulah yang lebih aku harapkan.
***
Seiring berjalannya waktu, rasanya ada yang berbeda, ada sesuatu yang terjadi dalam diri ini, yang membuatku bingung bila menafsirkannya. Karena memang gak jelas apa ini, dan dari mana datangnya, serta apa maksudnya. Yang jelas sepertinya aku mulai menyukainya. Ya....aku suka dia, aku mencintai dia. Ntahlah mengapa rasa itu datang.

Aku sendiri tidak punya alasan yang pasti mengapa rasa itu datang, yang jelas aku hanya menyayangi dan mencintainya tanpa syarat. Mungkin dikarenakan dia telah menemani hari-hariku.
-Yang awalnya aku habiskan dengan nge-games dan pekerjaan, sekarang tidak lagi.
-Yang awalnya aku sudah mulai lupa bagaimana caranya tertawa, dan bagaimana caranya tersenyum, sekarang tidak lagi. Dia telah mengembalikan semuanya.
-Yang awalnya aku merasa malas, lelah, letih. Namun sekarang tidak lagi, dialah yang menghilangkan rasa itu.

Ternyata memang benar, bahwa cinta itu memang aneh, susah ditebak, dia bisa datang kapan saja tanpa kita sadari, dan bisa pergi kapan saja walaupun tidak diinginkan.
"Seperti saat kita berjalan dipinggiran lapangan dan tiba-tiba pandangan kita tertuju hanya pada satu orang saja, bahkan di saat ramai sakalipun. Saat kita tersenyum kecil ketika seseorang menertawakan leluconnya sendiri walaupun lelucon itu bagi kita tidak lucu sama sekali. Saat detak jantung kita berhenti untuk beberapa detik hanya dikarenakan senyuman dari seseorang yang tidak begitu kita kenal. Atau bisa saja oleh seseorang yang sudah lama menghilang yang justru kedatangannya telah membuat kalian tenang, senang, enjoy, dan merasakan ada yang berbeda, dan jika tidak ada kabar kembali darinya, akan merasakan rindu".
***
Ya aku sudah merasakannya, aku sayang dia, dan aku benar-benar cinta dia. Aku tidak menyangka bahwa rasa itu akan datang. Padahal dia sudah lama menghilang, akupun sebelumnya tidak mengenal dia begitu dekat. Dan saat inipun hanya aktif di percakapan whatsapp mesenger. Tapi,,, justru dengan percakpan itulah yang malah membuat rasa ini muncul. Ya...gak taulah, mau bagaimana lagi, aku hanya mengungkapkan apa yang aku rasakan sekarang. Yaitu “Aku Sayang Kamu, Juga Cinta Kamu”.

Walaupun hampir tidak mungkin ku gapai dalam dunia nyata walaupun aku sendiri sudah percaya dan yakin bahwa yang aku inginkan adalah dia, bukan yang lain. Mungkin rasa ini seperti konyol, bodoh, atau apalah. Tapi mau bagaimana lagi, khayalanku mulai bercabang dan mimpipun sudah terlanjur menalar. Mungkin perasaan dia biasa-biasa saja, atau mungkin juga gak biasa saja sama dengan apa yang aku rasakan. Ya gak taulah, biarkan saja, toh aku gak membahas perasaan dia, lagian perasaan dia adalah haknya dia sendiri. Sekarang aku hanya membicarakan aku dan khayalanku. Ya meskipun memang benar jika dia biasa saja, Tak masalah, biarkan saja, aku maklumi karena aku memang bukan siapa-siapa, aku dan dia memang beda jauh.

Maka dari itu, sengaja aku simpan perasaan ini sendiri, tidak aku katakan sebenarnya. Aku hanya mengutarakan rasa ini di media blogger milikku ini. Aku kehilangan kepercayaan dan keberanian jika harus mengatakannya langsung, karena aku sadar:
Siapa aku ini,
Dari mana asalku,
Dan bisa apa aku,

Memang benar bahwa aku bukanlah siapa-siapa, yang hanya memiliki 0 prestasi dan dengan 100 kegagalannya. Tidak ada yang dapat aku perlihatkan, juga tidak ada yang dapat aku banggakan. Aku ya hanya orang bodoh, lemah, pemalas, yang hayalannya melampaui kelebihannya, keinginannya yang melebihi kemampuannya, serta harapan besarnya yang jauh melebihi usahanya. Ya itulah aku....


Perasaan itu hanya sebatas mimpi belaka, mungkin tidak untuk jadi nyata, atau mungkin akan jadi nyata nantinya. Hanya saja tuk sementara ini aku simpan dan aku diamkan saja rasa ini dalam ruang imajinasiku sendiri, dan aku kurung rapat di lain dimensiku. Aku tidak mau bila nantinya hanya menjadi beban dan mengganggu proses studynya. Biarkan saja waktu yang akan memberitahu kepada dia tentang rasa ini.

Bila semua orang berkata “Nothing Imposible” dan aku percaya akan tori ini. Disisi lain dalam benak ini berkata “tidak semua yang tidak mungkin itu akan menjadi mungkin” dan kayaknya teori ini juga benar. Aku percaya dengan dua kalimat diatas. Aku hanya bisa berandai-andai, aku hanya bisa bermimpi, aku hanya bisa mencurahkan keinginanku, dan aku hanya bisa mengutarakan perasaan ini, tanpa aku ketahui apakah semua itu akan terjadi. Ntahlah....masalah nyata tidaknya biarlah takdir yang memutuskan.

Karena itulah aku lebih memilih tuk diam, biarkan saja aku simpan ini sendiri, yang mungkin pada akhirnya hanya tinggal puing-puing khayalan dalam mimpi yang berlebihan ini. Karena memang hanya "SEBATAS MIMPI | ANTARA AKU DAN KHAYALANKU".


To Be Continuous,,,,!!!

Tidak ada komentar:
Write komentar

Total Page Views