Dear: NAIA
Jum’at 17 Februari
2017 jam 21.12 malam, kalau gak salah itulah detail waktunya. Saat itu aku sedang melakukan rutinitas malamku (Nge-games, Bekerja, Ngobrol, dan lainnya).
Tiba-tiba saja HP ini
berdering, diatas layar terlihat sudah menyala LED merah, menandakan bahwa itu
adalah notifikasi dari Whatsapp Messanger milikku. Ternyata ada pesan dari
seseorang yang aku kenal kurang lebih 7 tahun lalu, yaitu waktu masih putih abu-abu, di
sekolah yang sama, lembaga yang sama, akan tetapi berbeda tingkat antara
MA-MTs.
Saat itu kita saling mengenal, bisa dikatakan begitu akrab namun hanya sebatas hubungan antara senior dan junior. Aku masih ingat dengan jelas, dia orangnya baik, agak gendut, hidungnya gak begitu mancung (ya bisa dibilang pesek atau mancung yang tertunda), tapi lucu dan juga imut. Karna itulah dulu aku sering ngebully dia. Setiap kali bertemu, sudah biasa aku menarik hidung pesek nan imut miliknya.
Ditahun
2013 dia memilih keluar dan berada di suatu tempat yang jauh untuk melanjutkan
studynya. Sejak saat itu sudah lama sekali tidak ada kabar dan tidak ada
kontak. Ya aku sendiri saat itu tidak begitu khawatir, karena...memang biasa saja, seperti halnya teman lainnya yang sifatnya datang pergi dari lembaga yang membesarkan aku tersebut. Begitulah singkatnya, Mungkin hanya itu yang dapat aku ingat. Hanya saja
akun fb dan whatsapp dia tergabung di group alumni. Itupun tidak membuat kita saling kontak, saling ngasih kabar, saling like & coment kayaknya juga jarang.
Saat itu kita saling mengenal, bisa dikatakan begitu akrab namun hanya sebatas hubungan antara senior dan junior. Aku masih ingat dengan jelas, dia orangnya baik, agak gendut, hidungnya gak begitu mancung (ya bisa dibilang pesek atau mancung yang tertunda), tapi lucu dan juga imut. Karna itulah dulu aku sering ngebully dia. Setiap kali bertemu, sudah biasa aku menarik hidung pesek nan imut miliknya.
***
Dia mengawali
pesannya dengan ucapan salam. Dan memulai percakapan dengan menanyakan info
lebih lanjut terkait agenda forum alumni. Aku menjawab pertanyaan dia dan
menjelaskan informasi agenda secara detail, karena kebetulan aku sendirilah
yang membentuk dan bertanggung jawab terhadap forum alumni tersebut. Cukup
banyak pertanyaan yang dia tanyakan, wajar saja dia tidak pernah hadir saat
pertemuan dikarenakan oleh situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk
dia bisa menghadirinya. Aku maklumi saja.
Ternyata hingga
saat ini percakapan kita masih berlangsung, malah hampir setiap hari saling
ngechat di whatsapp. Ntahlah gak tau mengapa, jari ini tidak ada bosannya tuk
mengetik dan mengirim pesan padanya. Hingga akhirnya aku mulai lebih akrab dan
mengingat percikan moment-moment yang terjadi 7 tahun silam. Meskipun aku
sendiri tidak tau seperti apa dia sekarang, apakah tetap seperti dulu, ataukah
sudah banyak perubahan yang terjadi padanya.
Akupun mulai tertawa kembali dengan percakapannya yang menghibur, enjoy, dan santai. Ternyata dia tetap friendly seperti dulu. Aku memiliki teman baru yang bisa menemaniku dan bisa menjadi teman ngobrol. Pada Akhirnya, aku mulai meninggalkan hoby nge-gamesku yang sebelumnya menjadi alternatif media penghiburku. Rasanya kedatangan sosok seorang seperti itulah yang lebih aku harapkan.
Akupun mulai tertawa kembali dengan percakapannya yang menghibur, enjoy, dan santai. Ternyata dia tetap friendly seperti dulu. Aku memiliki teman baru yang bisa menemaniku dan bisa menjadi teman ngobrol. Pada Akhirnya, aku mulai meninggalkan hoby nge-gamesku yang sebelumnya menjadi alternatif media penghiburku. Rasanya kedatangan sosok seorang seperti itulah yang lebih aku harapkan.
***
Seiring berjalannya
waktu, rasanya ada yang berbeda, ada sesuatu yang terjadi dalam diri ini, yang
membuatku bingung bila menafsirkannya. Karena memang gak jelas apa ini, dan
dari mana datangnya, serta apa maksudnya. Yang jelas sepertinya aku mulai
menyukainya. Ya....aku suka dia, aku mencintai dia. Ntahlah mengapa rasa itu
datang.
Aku sendiri
tidak punya alasan yang pasti mengapa rasa itu datang, yang jelas aku hanya menyayangi dan
mencintainya
tanpa syarat. Mungkin dikarenakan dia telah menemani hari-hariku.
-Yang awalnya aku habiskan dengan nge-games dan pekerjaan, sekarang tidak lagi.
-Yang awalnya aku habiskan dengan nge-games dan pekerjaan, sekarang tidak lagi.
-Yang awalnya aku
sudah mulai lupa bagaimana caranya tertawa, dan bagaimana caranya tersenyum,
sekarang tidak lagi. Dia telah mengembalikan semuanya.
-Yang awalnya aku
merasa malas, lelah, letih. Namun sekarang tidak lagi, dialah yang
menghilangkan rasa itu.
Ternyata memang
benar, bahwa cinta itu memang aneh, susah ditebak, dia bisa datang kapan saja
tanpa kita sadari, dan bisa pergi kapan saja walaupun tidak diinginkan.
"Seperti saat kita
berjalan dipinggiran lapangan dan tiba-tiba pandangan kita tertuju hanya pada
satu orang saja, bahkan di saat ramai sakalipun. Saat kita tersenyum kecil
ketika seseorang menertawakan leluconnya sendiri walaupun lelucon itu bagi kita
tidak lucu sama sekali. Saat detak jantung kita berhenti untuk beberapa detik
hanya dikarenakan senyuman dari seseorang yang tidak begitu kita kenal. Atau
bisa saja oleh seseorang yang sudah lama menghilang yang justru kedatangannya
telah membuat kalian tenang, senang, enjoy, dan merasakan ada yang berbeda, dan
jika tidak ada kabar kembali darinya, akan merasakan rindu".
***
Ya aku sudah
merasakannya, aku sayang dia, dan aku benar-benar cinta dia. Aku tidak
menyangka bahwa rasa itu akan datang. Padahal dia sudah lama menghilang, akupun
sebelumnya tidak mengenal dia begitu dekat. Dan saat inipun hanya aktif di
percakapan whatsapp mesenger. Tapi,,, justru dengan percakpan itulah yang malah membuat rasa ini muncul. Ya...gak taulah, mau bagaimana lagi, aku hanya
mengungkapkan apa yang aku rasakan sekarang. Yaitu “Aku Sayang Kamu, Juga
Cinta Kamu”.
Walaupun hampir tidak mungkin ku gapai dalam dunia nyata walaupun aku sendiri sudah percaya dan yakin bahwa yang aku inginkan adalah dia, bukan yang lain. Mungkin rasa ini seperti konyol, bodoh, atau apalah. Tapi mau bagaimana lagi, khayalanku mulai bercabang dan mimpipun sudah terlanjur menalar. Mungkin perasaan dia biasa-biasa saja, atau mungkin juga gak biasa saja sama dengan apa yang aku rasakan. Ya gak taulah, biarkan saja, toh aku gak membahas perasaan dia, lagian perasaan dia adalah haknya dia sendiri. Sekarang aku hanya membicarakan aku dan khayalanku. Ya meskipun memang benar jika dia biasa saja, Tak masalah, biarkan saja, aku maklumi karena aku memang bukan siapa-siapa, aku dan dia memang beda jauh.
Maka dari itu, sengaja
aku simpan perasaan ini sendiri, tidak aku katakan sebenarnya. Aku hanya mengutarakan
rasa ini di media blogger milikku ini. Aku kehilangan kepercayaan dan
keberanian jika harus mengatakannya langsung, karena aku sadar:
Siapa aku ini,
Dari mana asalku,
Dan bisa apa aku,
Memang benar bahwa aku bukanlah
siapa-siapa, yang hanya memiliki 0 prestasi dan dengan 100 kegagalannya. Tidak
ada yang dapat aku perlihatkan, juga tidak ada yang dapat aku banggakan. Aku ya
hanya orang bodoh, lemah, pemalas, yang hayalannya melampaui kelebihannya,
keinginannya yang melebihi kemampuannya, serta harapan besarnya yang jauh melebihi
usahanya. Ya itulah aku....
Perasaan itu hanya sebatas mimpi belaka, mungkin tidak untuk jadi nyata, atau mungkin akan jadi
nyata nantinya. Hanya saja tuk sementara ini aku simpan dan aku diamkan saja
rasa ini dalam ruang imajinasiku sendiri, dan aku kurung rapat di lain dimensiku. Aku tidak mau bila nantinya hanya menjadi beban dan mengganggu proses studynya. Biarkan saja waktu yang akan memberitahu kepada dia tentang rasa ini.
Bila semua orang berkata “Nothing Imposible” dan aku percaya akan tori ini. Disisi lain dalam benak ini berkata “tidak semua yang tidak mungkin itu akan menjadi mungkin” dan kayaknya teori ini juga benar. Aku percaya dengan dua kalimat diatas. Aku hanya bisa berandai-andai, aku hanya bisa bermimpi, aku hanya bisa mencurahkan keinginanku, dan aku hanya bisa mengutarakan perasaan ini, tanpa aku ketahui apakah semua itu akan terjadi. Ntahlah....masalah nyata tidaknya biarlah takdir yang memutuskan.
Karena itulah aku lebih memilih tuk diam, biarkan saja aku simpan ini sendiri, yang mungkin pada akhirnya hanya tinggal puing-puing khayalan dalam mimpi yang berlebihan ini. Karena memang hanya "SEBATAS MIMPI | ANTARA AKU DAN KHAYALANKU".
Bila semua orang berkata “Nothing Imposible” dan aku percaya akan tori ini. Disisi lain dalam benak ini berkata “tidak semua yang tidak mungkin itu akan menjadi mungkin” dan kayaknya teori ini juga benar. Aku percaya dengan dua kalimat diatas. Aku hanya bisa berandai-andai, aku hanya bisa bermimpi, aku hanya bisa mencurahkan keinginanku, dan aku hanya bisa mengutarakan perasaan ini, tanpa aku ketahui apakah semua itu akan terjadi. Ntahlah....masalah nyata tidaknya biarlah takdir yang memutuskan.
Karena itulah aku lebih memilih tuk diam, biarkan saja aku simpan ini sendiri, yang mungkin pada akhirnya hanya tinggal puing-puing khayalan dalam mimpi yang berlebihan ini. Karena memang hanya "SEBATAS MIMPI | ANTARA AKU DAN KHAYALANKU".
To Be Continuous,,,,!!!
Tidak ada komentar:
Write komentar